Lahan asrama ini telah dimiliki oleh Pemerintah Kota Banjarmasin sejak Tahun 2014. Dengan memilih lokasi strategis yang dapat dijangkau oleh para mahasiswi yang belajar di Perguruan Tinggi D.I Yogyakarta. Sehingga dari pemilihan lokasi akan segera didirikan bangunan Pondokan Putri Galuh Banjarmasin pada tahun 2015
Pondokan Putri Galuh Banjarmasin terkontrak dengan dana APBD Kota Banjarmasin pada tahun anggaran 2015 luas bangunan ± 741.8 M2 dengan ketinggian bangunan ± 10.7 m’ terdiri dari 2 lantai dan berada dilahan Pemerintah Kota Banjarmasin luasan lahan atau luasan tanah 901 m2.
Dalam tahapan proses pelaksanaan konstruksi, pihak owner dan kontraktor bekerja sama menyempurnakan kemajuan fisik dengan meningkatkan kualitas mutu bangunan dan tentunya hal ini menjadi tantangan dan sekaligus kebanggaan tersendiri. Disamping dukungan beberapa pihak yang terkait seperti konsultan pengawas yang menjadi perpanjangan tangan dari pemprakarsa kegiatan.
Konsep bangunan Pondokan ini didesain dengan baik, dari segi visual yang indah dan mengutamakan kenyamanan tempat tinggal sementara bagi mahasiswi yang menempuh pendidikan di kota Yogyakarta yang jauh dari keluarga. Konsepsi kebutuhan ruang yang dapat terkoordinasi dengan kebutuhan mahasiswi dari tidur, belajar, penghawaan ruangan, pencahayaan ruang dan sanitasi dasar.
Pondokan Putri Galuh Banjarmasin terkontrak dengan dana APBD Kota Banjarmasin pada tahun anggaran 2015 luas bangunan ± 741.8 M2 dengan ketinggian bangunan ± 10.7 m’ terdiri dari 2 lantai dan berada dilahan Pemerintah Kota Banjarmasin luasan lahan atau luasan tanah 901 m2.
Dalam tahapan proses pelaksanaan konstruksi, pihak owner dan kontraktor bekerja sama menyempurnakan kemajuan fisik dengan meningkatkan kualitas mutu bangunan dan tentunya hal ini menjadi tantangan dan sekaligus kebanggaan tersendiri. Disamping dukungan beberapa pihak yang terkait seperti konsultan pengawas yang menjadi perpanjangan tangan dari pemprakarsa kegiatan.
Konsep bangunan Pondokan ini didesain dengan baik, dari segi visual yang indah dan mengutamakan kenyamanan tempat tinggal sementara bagi mahasiswi yang menempuh pendidikan di kota Yogyakarta yang jauh dari keluarga. Konsepsi kebutuhan ruang yang dapat terkoordinasi dengan kebutuhan mahasiswi dari tidur, belajar, penghawaan ruangan, pencahayaan ruang dan sanitasi dasar.
Pada tahapan perencanaan desain bangunan ini telah didiskusikan dengan warga setempat untuk memperoleh kesepakatan dalam penyusunan Izin Pemanfaatan Tanah (IPT). Sehingga banyak menghasilkan beberapa desain yang mengarah untuk kelanjutan lingkungan seperti sumur resapan, drainase, sumur bor dan jaringan sanitasi bangunan. Tentunya hal ini menjadi keuntungan tersendiri bagi bangunan dan lingkungan sekitar.
Tidak ada komentar :
Posting Komentar